Batu – metrotvjatim.com, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Republik Indonesia (RI), Prof. Zudan Arif Fakrulloh berkomitmen untuk meningkatkan talenta dan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemprov Jatim, agar bisa mewujudkan transformasi ASN untuk mengakselerasi tercapainya Nawa Bhakti Satya yang bersinergi dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
Pernyataan tersebut disampaikan Gubernur Khofifah saat Jatim Retreat 2025 yang berlangsung di Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (Pusdik Arhanud) Kota Batu, Minggu (27/4).
Dalam kesempatan itu, baik Gubernur Khofifah maupun Kepala BKN RI sepakat bahwa penguatan kapasitas ASN merupakan investasi strategis untuk membangun Indonesia Emas 2045, dimulai dari daerah-daerah yang siap dengan SDM unggul seperti Jawa Timur.
Khofifah menegaskan bahwa ASN merupakan aktor kunci dalam mewujudkan reformasi birokrasi serta dalam menghadirkan pelayanan publik yang prima, adaptif, dan berbasis kebutuhan masyarakat.
“ASN Jawa Timur adalah garda terdepan perubahan. Mereka harus memiliki mindset pembelajar, siap berinovasi, dan berorientasi pada pelayanan. Nawa Bhakti Satya sebagai wujud pengabdian Jawa Timur harus disinergikan dengan semangat Asta Cita nasional, yaitu pemerintahan yang bersih, efektif, dan melayani,” ujarnya.
Khofifah menambahkan, di era disrupsi digital seperti saat ini, ASN tidak cukup hanya cerdas teknis, tetapi juga harus profesional, cakap digital, adaptif terhadap perubahan global, dan peka terhadap dinamika sosial masyarakat.
“ASN kita harus cakap teknologi, cepat beradaptasi, dan tetap memegang teguh nilai integritas. Mereka adalah wajah negara di mata rakyat,” kata Khofifah.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala BKN RI Zudan Arif Fakrulloh, yang mengatakan bahwa reformasi birokrasi saat ini menuntut ASN untuk lebih produktif, berdaya saing, serta mampu berkolaborasi lintas sektor. Ia menekankan pentingnya sistem merit dalam setiap tahapan pengelolaan SDM ASN, mulai dari rekrutmen, pengembangan karier, hingga promosi jabatan.
“ASN zaman sekarang tidak cukup hanya hadir dan bekerja. Mereka harus menunjukkan kinerja, produktif, inovasi, dan integritas. ASN yang berintegritas akan menghasilkan pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya,” kata Zudan.
Kebijakan akseleratif untuk penguatan kompetensi ASN, termasuk pengembangan talent pool, peningkatan literasi digital ASN, hingga sistem manajemen kinerja berbasis teknologi, telah disiapkan oleh BKN.
“Reformasi ASN bukan hanya soal struktur, tetapi perubahan perilaku kerja dan budaya melayani. ASN harus adaptif, kolaboratif, dan siap dengan tantangan masa depan,” pungkasnya.(*)