Jakarta: Momentum perubahan diyakini telah tiba. Relawan IndonesiAnies meyakini ada dua hal yang menjadi urgensi tibanya momen itu melalui kepemimpinan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
“Pertama, situasi politik kebangsaan yang makin hari makin mematangkan syarat terwujudnya perubahan. Misalnya; krisis moral yang dengan telanjang dipertontonkan melalui praktik nepotisme elite,” kata Sekretaris Nasional Relawan IndonesiAnies, Ilham Akbar Mustafa, dalam keterangan tertulis yang dikutip Senin, 8 Januari 2024.
Krisis moral yang dimaksud Ilham yakni putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait syarat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Ilham mengatakan prutusan itu tergolong pelanggaran etika berat.
Alasan kedua, yakni keinginan masyarakat terhadap perubahan semakin tinggi. Hal itu, kata Ilham, diakibatkan persoalan ekonomi masyarakat yang tak kunjung mendapat solusi.
Ilham mencontohkan naiknya harga sembako di pasaran dan kesulitan petani mendapat pupuk yang berkualitas. Kemudian, lapangan kerja yang terbatas di tengah kebutuhan yang terus meningkat.
“Situasi-situasi tersebut mengonfirmasi alasan yang kedua, yakni arus dukungan kepada pasangan AMIN yang terus bertambah, serta kenaikan suara yang mengalami tren positif dalam rentang 3 bulan terakhir. Padahal, upaya-upaya penjegalan terus terjadi di lapangan. Tapi seperti yang kita lihat, gelombangnya semakin membesar,” kata Ilham.
Pihaknya yang menjadi relawan paling awal mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden menegaskan momentum perubahan ini tidak bisa ditahan. Setiap upaya penjegalan yang dilakukan terhadap kegiatan kampanye pasangan AMIN berujung sia-sia.
“Momentum perubahan telah tiba. Harapan untuk keadaan bangsa yang lebih baik terus tumbuh di masyarakat. Makin hari denyutnya makin besar,” kata Ilham.