Dalam sepekan usai munculnya hasil hitung cepat pemilu 2024, Calon Presiden Prabowo Subianto dua kali menemui Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Menurut Peneliti Senior Pusat Riset Politik BRIN Firman Noor, hal ini mengindikasi Prabowo sedang membangun aliansi politik baru yang tidak didominansi oleh pengaruh salah satu pihak, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pertemuan dengan SBY menjadi yang paling intensif dibandingkan dengan sejumlah tokoh lain dari sembilan parpol pengusung Prabowo-Gibran. Pertemuan berlangsung di Museum dan Galeri SBY-Ani di Pacitan, Jawa Timur, pada 17 Februari dan di Cikeas, Bogor, lima hari kemudian.
Menanggapi hal ini, Jubir Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengungkapkan bahwa Prabowo sejak awal berkomitmen untuk mempersatukan dan menjaga persatuan ketika menjadi Presiden. Kalimat itu, kata Dahnil, selalu diulang-ulang oleh Prabowo.
“Pak Prabowo sering menyampaikan bahwasanya beliau ingin mnejaga dan melanjutkan warisan baik pemimpin-pemimpin sebelumnya,” ujar Dahnil dalam tayangan Primetime News, Metro TV, Senin, 26 Februari 2024.
Menurut Dahnil, seluruh Presiden RI memiliki warisan baik yang harus dilanjutkan. Termasuk SBY, Jokowi, hingga Megawati.
“Pak Prabowo ingin belajar langsung dari para pemimpin-pemimpin sebelumnya, makanya beliau banyak bersilaturahmi, banyak berdialektika dengan presiden-presiden sebelumnya,” bebernya.
Ketua Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut dalam pertemuan itu Prabowo mendengarkan masukan-masukan dari SBY yang akan bermanfaat untuk ke depannya. AHY menilai hubungan baik ini harus menjadi model dalam hubungan antara tokoh bangsa.
“Ini kan selalu menjadi perbincangan, apa pembicaraan antara Pak Prabowo dengan Pak SBY termasuk yang di Pacitan. Hubungan Pak Prabowo dengan Pak SBY ini seperti sahabat yang saling membutuhkan dalam arti ingin sahabatnya sukses,” ujar AHY, baru-baru ini.
Sebelumnya, dalam pertemuan di Pacitan, Prabowo mengungkapkan terima kasih kepada SBY dan Partai Demokrat yang telah menjadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju sekaligus bernostalgia mengenang waktu keduanya masih bertugas menjadi tentara.
“Intinya saya datang ke sini hanya untuk sowan dan ucapkan terima kasih dan lapor kepada senior saya. Kita ada suatu nostalgia, waktu di taruna komitmen kita selalu adalah berbakti dan mengabdi kepada bangsa dan rakyat,” ungkap Prabowo.