Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menunda rapat pleno terbuka rekapitulasi suara Pemilu 2024 tingkat nasional yang baru dibuka Rabu, 28 Februari 2024. Ketua KPU Hasyim Asy’ari mengungkapkan rapat pleno rekapitulasi ditunda karena komisioner KPU menjalani sidang sebagai teradu di kantor Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) terkait kebocoran data pemilih pada akhir 2023.
Awalnya rapat pleno terbuka rekapitulasi penghitungan perolehan suara Pemilu 2024 dibuka Ketua KPU Hasyim Asy’ari yang dihadiri seluruh komisioner KPU, Bawaslu, saksi-saksi parpol serta saksi capres-cawapres. Selain itu sebanyak 120 dari 128 Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) juga hadir, siap untuk memulai penghitungan suara pemilu di luar negeri.
Namun Ketua KPU langsung menunda rapat pleno. Ketua KPU menjelaskan seluruh anggota KPU mendapat panggilan sidang dari DKPP.
“Namun demikian, perlu kami sampaikan bahwa pada hari ini, Rabu, tanggal 28 Februari 2024, kami semua anggota KPU mendapat panggilan sidang dari DKPP yang dijadwalkan jam 9 pagi tadi,” kata Hasyim di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024.
Ketua KPU beserta anggota mengikuti sidang kode etik oleh DKPP terkait pengaduan kebocoran data daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024.
“Kami mohon maaf mohon, izin rapat pleno ini kita skors terlebih dahulu karena kami bertujuh harus menghadiri sidang sebagai teradu dalam sidang DKPP,” ucap dia.
Ketua DKPP, Heddy Lugito menyebut pengaduan itu disampaikan oleh warga Jember selaku ketua pemantau pemilu dari Ketua Jaringan Edukasi Pemilu Untuk Rakyat Jawa Timur, Rico Nurdiansyah Ali .
Usai sempat ditunda KPU akhirnya kembali melanjutkan rapat pleno terbuka rekapitulasi perolehan suara Pemilu 2024 sekitar pukul 14.45 WIB.