Jakarta: Wakil Ketua Bappilu DPP PPP Achmad Baidowi menilai ada anomali pada aplikasi Sirekap KPU. Suara PPP tiba-tiba menurun pada saat laporan hasil suara dari sejumlah TPS terus bertambah.
Achmad memberikan contoh. Suara PPP dalam posisi sekitar 3.058.000 pada 28 Februari. Tiba-turun menjadi 3.020.000 pada 29 Februari. Lalu naik lagi menjadi 3.040.000 pada Sabtu, 2 Maret 2024.
“Sementara ada partai lain yang mengalami kenaikan tidak wajar,” ujar Achmad.
Menurutnya, kejadian ini tidak wajar. KPU wajib transparan mengenai kejadian ini.
Pada sisi lain, suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus merangkak naik hingga mencapai 3,13 persen, atau 2.392.409 suara berdasarkan hasil real count KPU. Banyak pihak mempertanyakan karena PSI berhasil meraih suara sebanyak tiga persen hanya dalam waktu 19 jam saja.
Angka tersebut melonjak tajam jika dibandingkan dengan hasil hitung cepat yang hanya meraih 2,65 persen. Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi sampai heran melihat fakta tersebut.
Keheranan Burhanuddin disebabkan semua lembaga survei penyelenggara hitung cepat, atau quickcount menyatakan PSI hanya mendapatkan suara 2,65 persen. Tidak akan lolos ambang batas parlemen (Parliamentary Treshold) yang ditetapkan empat persen.