Gaza: Serangan intens Israel di Jalur Gaza, termasuk di wilayah selatan, terus berlanjut sepanjang Selasa, menewaskan setidaknya 45 warga Palestina. Serangan terus dilakukan meski komunitas internasional semakin khawatir atas banyaknya kematian warga sipil di Gaza.
Mengutip dari Gulf Today, Rabu, 20 Desember 2023, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memperingatkan bahwa kampanye militer di selatan Gaza akan berlanjut selama berbulan-bulan.
Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai kelompok pejuang Hamas mengatakan pada hari Selasa bahwa jumlah korban tewas sejak dimulainya perang telah meningkat menjadi lebih dari 19.600 orang. Angka ini tidak membedakan antara kematian warga sipil dan kombatan.
Di sebuah rumah sakit di kota selatan Rafah, Mahmoud Zoarab mengucapkan selamat tinggal kepada kedua anaknya – seorang anak laki-laki berusia 2 tahun, dan seorang anak perempuan yang lahir dua minggu lalu. Keduanya meninggal dunia dalam serangan dini hari Israel di rumah mereka.
Terluka dalam serangan itu, Mahmoud menangis saat membuka kain kafan untuk melihat wajah kedua anaknya. Istri dan ibu Mahmoud berdiri di samping tempat tidurnya.
“Baru berusia dua minggu. Namanya bahkan belum terdaftar,” kata nenek dari anak tersebut, Suzan Zoarab.
Menyerukan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Suzan menangis: “Apakah menurutnya dengan membunuh anak-anak ini dia akan mencapai sesuatu? Apakah mereka berhasil sekarang? Apakah dia sudah mencapai apa yang diinginkannya?”
Pasukan Israel telah menggerebek serangkaian rumah sakit dan tempat penampungan di Gaza, menahan orang-orang dalam pencarian militan sembari mengusir sejumlah warga yang mengungsi di sana.
Gallant mengatakan bahwa di Gaza selatan, operasi akan memakan waktu berbulan-bulan, termasuk serangan militer terhadap Khan Younis, kota terbesar kedua di wilayah tersebut. “Kami tidak akan berhenti sampai kami mencapai tujuan kami,” tegasnya.
Setelah bertemu para pejabat Israel pada Senin kemarin, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mendesak Israel untuk melindungi warga sipil namun dengan tetap menegaskan dukungan Washington terhadap Israel dalam perang melawan Hamas.
Baca juga: Rudal Israel Hantam Bangunan Tempat Tinggal di Rafah, 29 Orang Tewas