Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan awal pekan ini mengalami penguatan tipis.
Mengutip data Bloomberg, Senin, 8 Januari 2024, rupiah hingga pukul 09.29 WIB berada di level Rp15.505 per USD. Mata uang Garuda tersebut naik 11 poin atau setara 0,07 persen dari Rp15.516 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi menyampaikan, greenback melonjak minggu ini karena para pedagang mencari lebih banyak keyakinan The Fed akan mulai memotong suku bunga pada awal 2024.
“Para pedagang terlihat mengurangi ekspektasi bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunganya paling cepat pada bulan Maret 2024, sementara cakupan penuh dari potensi pemotongan tersebut juga masih belum jelas,” terang Ibrahim.
Alat CME Fedwatch melihat para pedagang menurunkan ekspektasi mereka terhadap penurunan suku bunga pada Maret 2024 menjadi 62 persen dari 72 persen yang terlihat pada minggu sebelumnya.
Menurut Ibrahim, pasar sekarang fokus pada data nonfarm payrolls untuk Desember, yang akan dirilis pada Jumat. Angka tersebut diperkirakan menunjukkan lebih banyak pendinginan di pasar tenaga kerja, meskipun para pedagang tetap khawatir atas kekuatan yang tidak terduga setelah data klaim pengangguran mingguan dan data gaji swasta yang lebih kuat dari perkiraan yang dirilis awal pekan ini.
Pasar tenaga kerja yang melemah dan inflasi yang lebih lemah adalah dua faktor utama yang dipertimbangkan oleh The Fed dalam memangkas suku bunganya. Meskipun keduanya telah melemah secara substansial dalam beberapa bulan terakhir, para pedagang masih belum yakin apakah hal tersebut akan cukup untuk mendorong pelonggaran moneter agresif oleh The Fed pada 2024.