Jakarta: Polri memastikan tidak ada masalah dengan Kejaksaan Agung (Kejagung). Hal itu ditandai dengan foto bersama antara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin di Istana Negara beberapa waktu lalu.
“Bahwa ketika para pimpinan sudah ketemu, sudah ngobrol dan ketika bisa dilihat dari gesturnya kan kalau seandainya ada permasalahan antar polisi dan jaksa seperti tadi yang disampaikan pasti akan nampak dari gesturnya, pasti beda nggak bisa dipungkiri ada sesuatu hal yang tidak puas dari hati akan keluar gesturnya,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho kepada wartawan dikutip Jumat, 31 Mei 2024.
Sandi menyampaikan semua permasalahan yang berkembang dalam beberapa waktu belakangan sudah dibicarakan oleh kedua pimpinan lembaga penegak hukum tersebut. Termasuk munculnya persepsi operasi tangkap tangan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung Febrie Adriansyah menyusul penguntitan beberapa waktu lalu.
“Gesturnya baik-baik saja dan gesturnya sangat akrab, solid. Bahkan, bersama Pak Menko Polhukam (Hadi Tjahjanto) di depan bertiga ada pak Kapolri di tengah ada jaksa agung di belakang didampingi Pak Panglima TNI (Agus Subiyanto), dan di belakang ada Pak Bahlil (Menteri Investasi) itu menampakan keakraban antara pimpinan-pimpinan itu memang sudah terjadi,” ujar Sandi.
Oleh karena tidak ada permasalahan, Sandi meminta bantuan awak media agar ikut menjaga situasi aman dan kondusif. Sehingga, proses-proses penegakan hukum di Kejagung dan Kepolisian termasuk Kementerian/Lembaga tidak terganggu.
“Stabilitas keamanan, stabilitas penegakan hukum dan perkembangan ekonomi yang saat ini sedang diperjuangkan oleh kementerian lembaga bisa kita jaga dan kita pertahankan,” ungkapnya.
Febrie Adriansyah menjadi korban penguntitan oleh anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di salah satu restoran Prancis di Cipete, Jakarta Selatan, pada Minggu malam, 19 Mei 2024. Satu dari enam anggota Densus yang menguntit ditangkap.
Anggota detasemen berlambang burung hantu yang ditangkap itu bernama Bripda Iqbal Mustofa. Dia menyamar sebagai karyawan BUMN dan memotret Febrie tengah makan.
Bripda Iqbal juga diketahui telah memprofiling Jampidus Kejagung Febrie Adriansyah. Hal itu diketahui dari ponselnya yang sempat diperiksa Kejagung.
Bripda Iqbal Mustofa diserahkan ke Pengamanan Internal (Paminal) Polri untuk diperiksa oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.
Pemeriksaan telah selesai, Polri tak memberikan saksi etik, disiplin, dan pidana kepada anggota Polri berusia 25 tahun itu. Sebab, Divpropam memastikan tidak ada permasalahan.