Washington: Dalam wawancara pertama sejak mundur dari pencalonan pemilu Amerika Serikat (AS), Presiden Joe Biden mengatakan kepada kantor berita CBS bahwa ia membuat keputusan tersebut untuk mempertahankan demokrasi di Negeri Paman Sam.
Berbicara di program CBS News Sunday Morning, Biden mengatakan: “Jajak pendapat yang kami lakukan menunjukkan bahwa pemilu kali ini adalah persaingan ketat, dan akan berlangsung sengit. Namun yang terjadi adalah, sejumlah kolega Demokrat saya di DPR dan Senat mengira bahwa saya akan merugikan mereka dalam pencalonan.”
“Dan saya khawatir jika saya tetap dalam pencalonan, itu akan menjadi topik pembicaraan. Anda akan mewawancarai saya tentang semua itu. Dan saya pikir itu akan benar-benar mengalihkan perhatian,” ungkap dia, seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin, 12 Agustus 2024.
Pemimpin berusia 81 tahun itu mundur dari pencalonan dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris sebagai kandidat presiden dari Partai Demokrat pada Juli lalu.
Biden menekankan bahwa selain apa yang ditunjukkan jajak pendapat kepadanya, alasan utama di balik keputusannya juga demi “mempertahankan demokrasi” dan “mengalahkan Trump,” mengacu pada mantan Presiden Donald Trump, yang sekali lagi menjadi kandidat presiden dari Partai Republik.
“Saya pikir itu penting. Karena, meski menjadi presiden merupakan kehormatan besar, saya pikir saya memiliki kewajiban kepada negara untuk melakukan apa yang paling penting yang dapat Anda lakukan, yaitu, kita harus, kita harus, kita harus mengalahkan Trump.”
Jajak pendapat awalnya menunjukkan bahwa Trump telah membangun keunggulan atas Biden, termasuk di beberapa negara bagian penting, setelah penampilan Biden dalam debat pada 27 Juni, ketika ia tampak kesulitan berbicara.
Performanya kala itu memperkuat argumen bahwa ia tidak lagi memiliki kemampuan kognitif untuk menjadi presiden. Demokrat sempat pesimistis dapat mengalahkan Trump kala itu.
Namun, mundurnya Biden dan masuknya Harris ke dalam perlombaan telah mengubah dinamika politik di AS.
Sejumlah survei terbaru memperlihatkan Harris unggul atas Trump di tiga negara bagian penting, yaitu Wisconsin, Pennsylvania dan Michigan.