Bandung: Menjelang tutup tahun 2023, lebih dari 21 ribu orang kehilangan nyawanya di Gaza akibat kekejaman Israel. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, 70 persen diantaranya adalah anak-anak dan perempuan.
Pada Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri 2024 di Bandung, Menlu Retno kembali mengecam Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tidak bisa apa-apa terkait genosida yang dilakukan Israel di Gaza.
“Berbagai fasilitas publik dihancurkan dan tidak dapat berfungsi, termasuk Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara yang merupakan kontribusi rakyat Indonesia,” kata Menlu.
“Dewan Keamanan PBB tidak mampu menghentikan genosida yang berlangsung di Gaza. Kekejaman Israel tidak hanya terjadi di Gaza namun juga di Tepi Barat,” tegas Menlu.
“Indonesia terus konsisten dan berada di garis depan bersama dengan bangsa Palestina memperjuangkan hak-hak mereka,” ucap Retno.
Menlu perempuan pertama Indonesia itu menambahkan, Konsul Kehormatan Indonesia telah didirikan di Ramallah pada tahun 2016. Kasus Palestina menunjukkan double standard sejumlah negara di dunia, terutama “the Global North” (negara-negara Utara seperti Amerika dan Eropa).
“Sejumlah negara ‘the Global North’ mendadak diam menyaksikan pelanggaran kemanusiaan. Kemana semua ‘kuliah’ yang sering mereka berikan mengenai HAM?” tanya Retno.
Menurutnya, bangsa Palestina memiliki hak yang sama. Sehingga mereka tidak bisa lebih rendah dari negara lain.
“Indonesia akan terus berjuang untuk Palestina,” tegas Retno.
Di Mahkamah Internasional, pada 19 Februari yang akan datang, Menlu Retno akan mewakili Pemerintah Indonesia dan menyampaikan pernyataan lisan untuk mendukung Mahkamah memberikan Advisory Opinion perkuat posisi hukum Palestina.
“Yang intinya, PBB tidak boleh melupakan perjuangan Bangsa Palestina, baik secara politik maupun hukum internasional,” pungkas Menlu.