Gresik : Satreskrim Polres Gresik, Jawa Timur menetapkan mantan Kepala Desa Sekapuk, Kecamatan Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik, Abdul Halim atau AH sebagai tersangka dalam kasus dugaan penggelapan aset Desa Sekapuk.
Usai dijemput paksa di rumahnya di Desa Sekapuk, Abdul Halim diamankan polisi ke Mapolsek Ujung Pangkah, karena banyaknya massa warga yang mengikuti proses penjempuran mantan kades penggagas Desa Miliarder Sekapuk ini.
Usai diperiksa maraton dan gelar perkara, polisi akhirnya menahan Abdul Halim di rumah tahanan Mapolres Gresik, Jumat, 29 November 2024.
AKP Aldhino Prima Wirdhan, Kasatreskrim Polres Gresik, saat menggelar doorstop di lobi gedung utama Polres Gresik, mengatakan, Abdul Halim diduga melakukan tindak pidana penggelapan aset Desa Sekapuk usai tidak lagi menjabat sebagai kepala desa.
“Saudara AH mantan kepala Desa Sekapuk sudah kami tetapkan sebagai tersangka atas dugaan kasus penggelapan sertifikat dan BPKB inventaris milik desa,” ungkap Aldhino.
Aldhino menjelaskan, kasus ini bermula pada serah terima jabatan Kepala Desa Sekapuk pada 22 Desember 2023. Dalam prosesi ini, mantan Kepala Desa Sekapuk Abdul Halim tidak menyerahterimakan 9 sertifikat aset desa dan 3 BPKB kendaraan milik desa Sekapuk.
“Setelah dilakukan beberapa kali mediasi di balai desa, AH tidak kunjung menyerahkan aset desa, sehingga pemerintah desa melaporkan kepada kami,” katanya.
Proses penyidikan masih terus berjalan, Abdul Halim kini ditahan di rutan Polres Gresik. Polisi juga sudah menyita semua barang bukti berupa 9 sertifikat dan 3 BPKB kendaraan inventaris milik desa.
“Saudara AH menguasai sertifikat milik aset desa tanpa kegiatan musyawarah desa, dilakukan secara pribadi oleh saudara AH. Kami masih taksir kerugian proses masih berjalan nanti akan kami sampaikan lebih lanjut,” tegasnya.
Tersangka AH dijerat dengan Pasal 372 KUHP tentang tindak pidana penggelapan dengan ancaman hukuman penjara maksimal 4 tahun.
Sementara itu, kuasa hukum tersangka, M. Fatkhur Rozi saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya masih akan menpelajari kasus yang menjerat kliennya karena baru diberi kuasa saat kliennya sudah di masukkan ke tahanan.
“Sampai saat ini kami belum bisa bertemu pak Abdul Halim, kami akan melakukan pemetaan terlebih dahulu untuk proses hukum lebih lanjut,” ujarnya di hadapan wartawan.
Menurutnya, dalam waktu dekat pihak kuasa hukum akan melakukan upaya hukum dengan memohon penangguhan penahanan terhadap tersangka Abdul Halim.
“Iya kami akan mengajukan penangguhan penahanan,” kata Rozi.