Mojokerto : Ratusan rumah yang berada di 2 dusun di Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, terendam banjir. Banjir ini disebabkan meluapnya sungai Avour Watudakon.
Banjir diketahui merendam Dusun Tempuran dan Dusun Bekucuk. Selain merendam permukiman warga, air juga menggenangi sekolah, fasilitas umum lainnya. Akibatnya kegiatan masyarakat lumpuh total.
Menurut Kepala Desa Tempuran, Slamet, banjir sebenarnya telah menggenangi permukiman sejak Sabtu, 7 Desember 2024. Namun hulu sungai Avour Watudakon yang terus diguyur hujan, membuat luapan semakin parah.
“Hari ini kondisinya semakin parah karena hujan yang turun Minggu kemarin dari sore hingga tengah malam. Ada 470 rumah di dua dusun terendam,” kata Slamet di lokasi, Senin, 9 Desember 2024.
Ketinggain air, lanjut Slamet, bervariasi. Ada yang 50cm hingga 1 meter. Hal ini membuat sebagian warga mengungsi ke rumah kerebatnya yang tidak jauh dari lokasi.
Curah hujan dengan intensitas tinggi, membuat warga khawatir air semakin meninggi. “Dari siang tadi juga mulai hujan. Kami khawatir air banjir semakin tinggi,” kata Eko, salah satu warga.
Selain di 2 kawasan itu, banjir juga merendam permukiman warga di Desa Salen, Kecamatan Bangsal, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, serta permukiman padat penduduk di Kecamatab Prajuritkulon, Kota Mojokerto.