Mojokerto: Hampir sepekan banjir yang melanda Desa Tempuran dan Ngingasrembyong, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, masih menggenangi permukiman warga.
Hampir sebagian besar warga di sejumlah dusun tang berada di 2 desa tersebut, mengungsi. Warga pun mulai mengeluh karena terserang penyakit. Seperti gatal-gatal, diare, dan demam.
Seperti yang dialami oleh Sudarmi Ningsih (42). Sejak 6 hari lalu warga Dusun Pendowo, Desa Ngingasrembyong ini mengungsi ke tenda darurat. Hingga kini rumah ibu rumah tangga ini masih terendam air.
Darmi dan keluarganya mulai mengeluh terserang penyakit. Mulai gatal-gatal dan demam. “Keseringan kena genangan air, jadi badan gatal-gatal. Juga badan demam,” kata Darmi, Jumat 13 Desember 2024.
Tak hanya Darmi, Susilo (45) warga Sanggrahan, Desa Ngingasrembyong pun mengalami hal yang sama. Ia mengalami gatal-gatal dan demam. Bahkan anaknya mengalami diare karena terkena hawa dingin sejak ia mulai mengungsi.
“Saya demam dan anak-anak diare. Alhamdulillah bantuan sudah datang. Semoga segera surut,” ujarnya.
Banjir yang melanda wilayah Kecamatan Sooko ini, terjadi sejak sepekan lalu. Banjir ini disebabkan Sungai Balongkrai dan Avour Watudakon yang meluap. Dua sungai itu tersebut tersumbat material eceng gondok dan kiriman air dari Jombang.