Jombang, metrotvjatim : Tim SAR gabungan akhirnya berhasil mengevakuasi korban kedua bencana tanah longsor di Desa Sambirejo , Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, Jumat (24/01/2025). Penemuan tersebut, sekaligus mengakhiri operasi pencarian selama dua hari.
Korban kedua yang berhasil ditemukan atas nama Ducha Ismail (56). Jasad korban ditemukan berada di kedalaman 5 meter tertimbun reruntuhan bangunan dan material tanah, sekitar pukul 16:00 WIB.
Proses evakuasi sempat memakan waktu lama karena posisi korban dibawah reruntuhan bangunan rumah. Tim SAR sempat beberapa kali harus memotong beberapa kayu sisa bangunan dan akar pohon yang menimpa korban.
“Alhamdulillah, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban kedua di pencarian hari kedua ini. Korban berada di sekitar 15 meter dari lokasi awal rumah korban berdiri,”terang Yoni Fahriza, Kordinator tim SAR gabungan, dilokasi.
Yoni menambahkan, ditemukan korban kedua ini secara otomatis mengakhiri rangkaian operasi pencarian tim SAR gabungan. Operasi resmi ditutup dan selanjutnya BPBD Jombang akan berkordinasi dengan pihak desa setempat.
“Ini resmi kami tutup, dan teman teman dikembalikan ke satuan masing masing,” katanya.
Bencana tanah longsor yang menerjang empat rumah di wonosalam ini, mengakibatkan 5 orang menjadi korban. Tiga orang dinyatakan selamat, dua orang ditemukan tewas.
Korban selamat mengatakan, longsor terjadi cukup cepat saat para warga hendak beraktivitas pada pagi hari. Suara gemuruh retakan dari atas bukit terdengar keras dan langsung empat rumah yang ada dibawah tertimpa.
Ducha Ismail saat itu diketahui sedang tidur di kamar. Anak korban yang juga sebelumnya ditemukan meninggal dunia dan ditemukan tim SAR , yakni Andin (9), diketahui hendak persiapan pergi ke sekolah.
Andin sempat masuk rumah untuk membangunkan ayahnya, namun kemudian terdorong reruntuhan dan meninggal dunia. Sedangkan istri Ismail, Widyawati (51), saat itu berada di luar rumah, dan ditemukan selamat meski sempat terkena reruntuhan bangunan.
“Mau beraktivitas. Saya ada di depan rumah pinggir jalan. Suaranya kratak kratak gitu. Terus langsung duar. Empat rumah itu tertimpa. Nah anak saya teriak teriak, longsor longsor terus lari. Saya nyusul lari meski g begitu kuat, karena sudah tua. Tapi rumah saya hancur,” ucap Sanimen, (72), korban selamat di lokasi
Material tanah setinggi 5 sampai 10 meter yang ambruk menyisakan patahan selebar 20 meter. Sedangkan luas area terdampak sekitar 100 meter persegi.