Surabaya, metrotvjatim : Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sidoarjo memberikan bantuan kepada warga korban banjir di Desa Kedungbanteng Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo, Jumat (31/1). Wilayah desa ini terendam banjir sejak dua pekan lalu.
Bantuan yang diberikan berupa lima gergaji mesin portabel (chainsaw), 170 paket sembako berupa beras tiga kilogram, gula satu kilogram, minyak goreng satu liter, biskuit, mie instan lima bungkus dan 20 paket kebutuhan balita berupa pampers, susu formula dan tisu basah. Selain itu ada 50 paket makanan kecil serta 200 paket nasi dan minuman.
Bantuan diberikan secara simbolis oleh Ketua Kadin Sidoarjo Ubaidillah Nurdin dan Sekda Pemkab Sidoarjo Fenny Apridawati di Balai Desa Kedungbanteng. Selanjutnya mereka juga mendatangi Posko Pengungsian Desa Kedungbanteng memberikan paket sembako, paket kebutuhan balita dan makanan kecil.
Banjir merendam wilayah sembilan RT dan tiga RW di Desa Kedungbanteng sejak dua pekan lalu. Sebanyak 350 keluarga diungsikan namun sekarang tinggal 150 keluarga seiring agak surutnya genangan.
Namun angka pengungsi itu tidak hanya warga Desa Kedungbanteng. Melainkan juga warga Desa Kalidawir, Banjarasri dan Banjarpanji.
Ketua Kadin Sidoarjo Ubaidillah Nurdin mengatakan, banjir membuat kegiatan ekonomi masyarakat tersendat. Pihaknya ingin sedikit meringankan beban warga, dan memberikan bantuan chainsaw untuk menangani pohon tumbang.
“Kita melihat ada sejumlah pohon tumbang menutupi sungai, kita serahkan bantuan chainsaw biar dikoordinasikan BPBD,” kata Ubaidillah.
Sementara Sekda Fenny Apridawati mengatakan, pada Senin depan Pemkab Sidoarjo akan membersihkan pepohonan yang roboh atau melengkung ke sungai. Keberadaan pepohonan yang menutupi sungai membuat terjadinya penyempitan aliran sungai sehingga aliran air tersendat dan memicu banjir. Namun ada kendala karena ada wilayah sungai seperti di Desa Kedungpeluk Kecamatan Candi ternyata sering muncul buaya.
“Kita sebelumnya sudah berupaya meminta warga lokal untuk menebang pohon, namun di kondisi air sungai pasang mereka tidak berani karena takut buaya, nanti bila air sudah surut baru berani,” kata Fenny.
Fenny menambahkan, pihak Pemkab Sidoarjo belum akan menetapkan tanggap darurat banjir, karena genangan juga mulai surut. Namun meskipun tidak tanggap darurat, Pemkab Sidoarjo memastikan peduli pada warga korban terdampak banjir. (HS)