Jakarta: Reaksi Presiden Joko Widodo atawa Jokowi atas jalan dan isi debat ketiga capres-cawapres pilpres 2024 melahirkan perang pendapat. Apalagi, Jokowi sampai meminta Komisi Pemilihan Umum mengubah format debat.
Faizal Assegaf, kritikus politik, tegas menyebut Jokowi tidak sepatutnya mengomentari debat capres-cawapres. Jokowi keliru, karena tindakannya itu bisa memantik dugaan Presiden berpihak pada satu di antara tiga pasangan capres-cawapres.
Sudah menjadi rahasia umum Presiden sangat condong berpihak kepada duet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Gibran tidak lain adalah putra sulung Jokowi.
Menurut Faizal Assegaf, ketika Jokowi mengeluarkan opini tentang debat, Presiden seolah-olah tampil menjadi koordinator pemenangan Prabowo-Gibran. Jokowi diduga kuat juga memanfaatkan fasilitas negara untuk memenangkan Prabowo-Gibran.
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily santai menanggapi tudingan berpihak untuk Prabowo-Gibran. Ace juga menepis Jokowi menggunakan fasilitas negara untuk memenangkan pasangan calon nomor urut 02 itu.
“Beliau (Jokowi) lagi ke luar negeri untuk tugas-tugas kenegaraan. Jadi bagaimana pada saat seharusnya kampanye kalau seperti yang diduga Bang Faisal,” ujar Ace, Rabu, 10 Januari 2024.
Ace menilai masyarakat sudah cerdas. Masyarakat bisa menilainya sendiri.