Jenewa: Sidang Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa menandai dimulainya keanggotaan Indonesia di Dewan HAM untuk periode 2024-2026. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghadiri pertemuan itu.
Dalam pernyataan nasional Indonesia, Menlu Retno menyampaikan Dewan HAM harus menjalankan kewajibannya, menangani pelanggaran HAM berat yang dilakukan Israel terhadap bangsa Palestina. Menurut Menlu Retno, ada tiga hal yang perlu dilakukan.
Pertama, perlunya memperkuat ekosistem HAM. Ini menjadi tanggung jawab kolektif kita bersama. Di ASEAN, Indonesia mendorong penguatan ekosistem HAM melalui Leaders’ Declaration on the ASEAN Human Rights Dialogue.
Di Afghanistan, Indonesia mendorong pemenuhan hak-hak pendidikan bagi perempuan.
“Saya juga tekankan pentingnya pendanaan yang memadai untuk Office of the High Commission for Human Rights dan mekanisme- mekanisme penting lainnya seperti Komisi Penyelidikan terkait wilayah pendudukan Palestina, serta dukungan terhadap Dewan HAM dalam memberikan bantuan teknis dan pembangunan kapasitas kepada negara anggota,” ujar Menlu Retno Marsudi dalam keterangan virtual, Selasa 27 Februari 2024.
Hal yang kedua yang disampaikan di dalam pertemuan Dewan HAM yaitu pentingnya mengintensifkan upaya mengatasi krisis kemanusiaan.
Krisis pengungsi yang dipicu oleh perang dan konflik, memerlukan kerja sama dan solidaritas global untuk mengatasinya, termasuk pemenuhan kewajiban dalam Konvensi Pengungsi. Mekanisme kemanusiaan harus juga diperkuat dan tidak boleh dipolitisasi.
Menlu menyampaikan bahwa dunia tidak boleh tinggal diam atas dihentikannya pendanaan terhadap UNRWA atau lembaga PBB yang mengurusi bantuan untuk warga Palestina, sementara dana untuk mendukung kejahatan perang Israel di Gaza terus mengalir.
Ketiga, pelindungan dan pemajuan HAM harus dilakukan secara setara. Hak pembangunan setiap negara harus dihormati, guna menjamin kesejahteraan rakyatnya dan mencapai SDGs.
Kolaborasi juga perlu diarahkan untuk menjamin hak masyarakat rentan, khususnya perempuan, penyandang disabilitas, dan juga migran.
(Fajar Nugraha)