Surabaya, metrotvjatim : Bea Cukai Sidoarjo mendukung pemanfaatan energi terbarukan ramah lingkungan melalui pemberian fasiltas pembebasan cukai (etil alkohol) untuk produk bahan bakar minyak (BBM) Pertamax Green 95.
Kepala Kantor Bea Cukai Sidoarjo Rudy Hery Kurniawan, menyerahkan Surat Keputusan (SK) Pembebasan Cukai atas Etil Alkohol itu di kantor PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Integrated Terminal Tanjung Perak Surabaya, Rabu (26/2). Yaitu SK Pembebasan Cukai atas Etil Alkohol kepada PT Energi Agro Nusantara (Enero) Mojokerto dan SK Penggunaan Barang Kena Cukai dengan Pembebasan Cukai kepada PT Pertamina Patra Niaga Surabaya.
Fasilitas pembebasan cukai etil alkohol yang diberikan tersebut, akan digunakan untuk menghasilkan bahan bakar nabati (biofuel) yang kompetitif. Serta BBM ramah lingkungan melalui produk Pertamax Green 95 yang resmi diluncurkan pada Juli 2023 lalu.
“Etil alkohol yang diberikan pembebasan cukai akan digunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong dalam pembuatan Barang Hasil Akhir (BHA) yang bukan merupakan Barang Kena Cukai (BKC) berupa bioethanol,” kata Rudy Hery Kurniawan.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa fasilitas pembebasan diberikan, merujuk pada Undang-undang Nomor 39 Tahun 2007 perubahan atas Undang-undang Nomor 11 tahun 1995 tentang Cukai. Serta Peraturan Menteri Keuangan Nomor 82 Tahun 2024 tanggal 14 Oktober 2024 tentang Tata Cara Pembebasan Cukai.
Selanjutnya etanol akan dimanfaatkan penerima fasilitas yaitu PT Pertamina Patra Niaga sebagai salah satu bahan baku (bahan penolong) pembuatan biofuel. Biofuel ini adalah bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan baku terbarukan. Biofuel juga mampu mengurangi emisi gas untuk menciptakan kualitas udara yang lebih bersih dan sehat.
Rudy menegaskan, bea cukai terus berkomitmen mendukung tumbuh kembang perekonomian nasional, menjaga industri dalam negeri. Serta berkomitmen dengan berbagai upaya melestarikan lingkungan juga kesejahteraan masyarakat.
“Fasilitas yang telah diberikan ini, mari sama sama kita awasi agar penggunaan tepat sasaran dan manfaatnya dapat dirasakan masyarakat,” tutup Rudy.
Di kesempatan yang sama Group Head Operation Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Harry menyatakan, pembebasan cukai etanol ini akan membantu Pertamina meningkatkan pengembangan produk Pertamax Green 95. Sehingga masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan akses BBM yang berkualitas dan ramah lingkungan.
“Dengan bahan bakar yang lebih berkualitas, konsumsi bahan bakar dapat menjadi lebih efisien, banyak kendaraan modern dirancang untuk menggunakan bahan bakar dengan kandungan oktan yang lebih tinggi seperti Pertamax Green 95, yang dapat meningkatkan usia pakai dan efisiensi mesin,” papar Harry.
BBM jenis ini juga memberi manfaat dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih. Serta mendukung konsumsi energi yang lebih efisien, baik untuk pemerintah maupun konsumen. (HS)