Tuban, metrotvjatim.com : Lantaran dilarang menggarap persil (lahan hutan), seorang petani asal kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, nekat menebas kepala mantri (Kepala Resort Pemangku Hutan) perhutani (Kesatuan Pemangkuan Hutan) Parengan, dengan sebilah parang.
Seorang pesanggem )petani penggarap lahan hutan) yang nekat menebas kepala mantri perhutani ini adalah Heri Istono (48), seorang petani asal kecamatan Parengan, Tuban. Ia nekat menebas kepala mantri hutan dengan menggunakan sebilah golok lantaran dilarang menggarap lahan milik perhutani yang selama ini ia jadikan sumber mata pencahariannya.
Peristiwa tragis ini menimpa Sudarman (50), seorang mantri hutan atau kepala resort pemangku hutan (KRPH), turut KPH Parengan. Kejadian sadis ini terjadi di salah satu warung kopi, wilayah Kecamatan Soko, Tuban, Kamis (6/2/2025) sekira pukul 18.00 WIB.
Akibat sabetan golok dari tangan pesanggem tersebut, korban yang merupakan karyawan perhutani, warga asal Kabupaten Bojonegoro itu dirawat intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sosodoro Djatikusumo, Bojonegoro. Korban menderita luka robek menganga di bagian kening, tangan, dan punggung.
Di hadapan petugas, korban mengaku emosi karena dilarang menggarap persil (lahan hutan) di salah satu petak yang ada di kawasan wilayah KRPH Tluwe, BKPH Parengan Selatan, yang masuk teritorial KPH Perhutani Parengan. Di mana selama ini lahan tersebut telah ia jadikan sumber mata pencaharian untuk menghidupi keluarganya.
“Saya emosi karena dilarang menggarap persil,” ungkap Heri Istono sambil tertunduk lesu di hadapan penyidik Polres Tuban, Jumat (7-2-2025).
Mendapat laporan adanya aksi pembacokan, jajaran Unit Jatanras Satreskrim Polres Tuban, langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Tak berselang lama pelaku berhasil ditangkap di rumahnya.
Sementara itu wakil kepala administratur KPH Parengan, Hengky menuturkan, bahwa di lingkungan pekerjaan, korban dikenal sangat baik. Menurutnya, korban juga sudah saling kenal cukup baik dengan pelaku. Bahkan sudah sangat sering dimintai tolong oleh korban untuk beberapa pekerjaan di hutan.
“Pak Darman (Sudarman) ini orang baik, bahkan sudah dipromosikan untuk naik pangkat dan jabatan”, kata Henky.
“InsyaAllah ada (apresiasi untuk korban)”, Pungkas Hengky.