Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami aliran dana dalam kasus dugaan suap pengadaan dan pemeliharaan jalur kereta di DJKA, Kemenhub. Sebanyak lima saksi menyebut ada beberapa pihak diguyur, salah satunya oknum Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Saksi hadir semua dan didalami terkait dengan pengaturan lelang dan pemberia fee ke beberapa pihak di antarannya LPD POKJA, PPK, oknum BPK dan lain-lain,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Jumat, 15 November 2024.
Lima saksi itu diperiksa pada Kamis, 14 November 2024. Tessa cuma mau memerinci inisial mereka yakni BH, DRS, AYS, OA, dan EBS.
Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, mereka yakni, PPK Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Semarang Bernard Hasibuan, Direktur Utama PT Istana Putra Agung Dion Renata Sugiarto, dua orang PNS Kemenhub Ayunda Nurul Saraswati dan Oktaviandi Ali, serta Koordinator Satuan Pelayanan Yogyakarta BTP Wilayah 1 Semarang Eko Budi Santoso.
“Pemeriksaan dilakukan di (Kantor) BPKP Semarang,” ujar Tessa.
Tessa enggan memerinci oknum BPK yang menerima aliran dana dalam perkara ini. Uang itu disebut berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa di lingkungan BTP wilayah Jawa bagian Barat yang kini namanya jadi BTP Kelas 1 Bandung.
Sebelumnya, KPK menyebut pengusutan kasus dugaan suap pengadaan dan pemeliharaan jalur kereta di DJKA, Kemenhub sudah bercabang ke sejumlah wilayah. Bahkan, ada yang masih di tahap penyelidikan.
“Kalau DJKA sendiri ada beberapa ruas, selain ruasnya di OTT Semarang, ada ruas Solo, ruas Jabar (Jawa Barat), ruas Medan, ada beberapa tempat masih lidik yang tidak bisa saya sampaikan,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2024.
Asep enggan memberikan informasi detail atas percabangan dugaan suap dalam pengadaan tersebut. Namun, dia memastikan tidak semua pengadaan maupun pemeliharaan ruas jalur kereta terjadi tindak pidana korupsi.
“Jalur kereta itu ada penggalangan di Jabar, Jateng dan beberapa wilayah Jateng di bagian selatan dan Utara, medan dan ada disampaikannya (Makassar),” ujar Asep.